Ranah | Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga bisa saling memahami apa yang dikatakan lawan bicaranya.
Misalnya, ketika sedang menonton film dengan bahasa asing, mungkin kita terbiasa membaca terjemahan bahasa yang ditampilkan. Bahkan bahasa yang abjadnya berbeda pun sudah ada yang menerjemahkan ke dalam bahasa yang kita mengerti.
Adanya penerjemah bahasa membuat kita belajar bahasa-bahasa asing yang sebelumnya kita tidak ketahui menjadi tahu. Namun, apakah pernah terlintas dalam pikiran kamu, bagaimana cara ilmuwan bisa mengetahui bahasa yang sudah punah atau tidak ada kamus untuk menerjemahkannya?
Pada dasarnya proses untuk memecahkan bahasa yang telah punah sangatlah sulit. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang bagi ilmuwan untuk menerjemahkannya. Mereka murni melakukan penyandian langsung tanpa kode enkripsi, tetapi tetap berhasil untuk menerjemahkannya.
Proses penerjemahan bahasa yang sudah punah seperti ini salah satunya menggunakan metode saling silang antarbahasa. Bukan hanya untuk Hieroglyph Mesir saja, tetapi bisa juga untuk Persia Kuno, Elam, dan Babilon.
Saat ini, para ilmuwan tengah mencoba menerjemahkan bahasa dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa yang sudah punah dengan bantuan Artifical Intellegent (AI). Dengan adanya prasasti sejarah dari berbagai peradaban tersebut, kita jadi tahu gambaran tentang sejarah ribuan tahun yang lalu.
(*)
Hits: 9